Permohonan yang Tulus Kepada Allah Akan Mendatangkan Keajaiban!
Dari Abu Al-Abbas al-Bakri radhiallahu anhu, ia berkata:
“Perjalanan itu mempertemukan Ibnu Jarir, Ibnu Khuzaimah, Muhammad bin Nasr al-Marwazi dan Muhammad bin Harun al-Ruyani di Mesir. Makanan mereka habis sedangkanmereka bertambah banyak, mereka tidak punya apa-apa lagi untuk diberi makan dan kelaparan mempengaruhi mereka.
Maka pada suatu malam mereka berkumpul di sebuah rumah yang mereka tempati dan mereka sepakat bahwa mereka harus mengundi, maka siapa yang dapat undian harus meminta makanan kepada teman-temannya, (keluar meminta makanan kepada orang-orang) maka keluarlah undian atas nama Ibnu Khuzaimah, lalu ia berkata kepada para sahabatnya: Tunggu sebantar saya salat, dia berkata: kemudian dia salat.
Ketika mereka menghidupkan lilin, rombongan gubernur Mesir mengetuk pintu lalu mereka membukanya,
dia berkata: Siapakah di antara kalian yang bernama Muhammad bin Nasr?
Dikatakan: Ini dia,
lalu dia mengeluarkan sekantong uang berisi lima puluh dinar dan memberikan kepadanya,
lalu dia berkata: Siapakah di antara kalian yang bernama Muhammad bin Jarir?
dia memberinya lima puluh dinar, juga kepada Al-Ruyani dan Ibn Khuzaimah,
lalu ia berkata: Ketika Amir tidur kemarin dan dia bermimpi bahwa al-Muhammad (karena setiap dari mereka bernama Muhammad) lapar dan perut mereka kosong, jadi saya membawakan kantong uang ini dan membagikannya kepada kalian. Jika nanti telah habis, utus kepada saya salah seorang dari kalian.
Perhatikanlah bagaimana Ibnu Khuzaimah bergegas kepada Allah dan meminta bantuan dan rezeki, maka Allah Yang Mahakuasa mengirim kepada mereka rombongan Gubernur, ini adalah diantara keutamaan memohon kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya, jadi siapa pun yang meminta kepada Allah layak baginya dan siapa pun yang tawakal kepada-Nya cukup.
Allah Ta’ala berfirman -yang artinya- :
“(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.” Kami lalu mengabulkan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin.”
(Al-Anbiya’: 87-88)
Bagikan artikel ini kepada orang yang Anda cintai dan tulis kepada kami di komentar tentang indahnya tawakal dan permohonan kepada Allah atas situasi yang terjadi dengan Anda atau yang Anda tahu!
Lihat: Siyar A’lam An-Nubala’ (11/167)